Senin, 24 Mei 2010

Sesuatu yang Berbentuk Kecil, Belum Tentu Bernilai Kecil

Terkadang kita begitu bersemangat untuk melakukan ibadah-ibadah yang dahsyat. Ingin menghatamkan al-Quran tiap minggu, ingin shalat sunat sebanyak mungkin, ingin berjihad membela umat, dan sebagainya. Hal ini tidaklah salah, sayangnya seringkali kita melupakan hal-hal yang kecil, seperti membersihkan rumah agar selalu bersih, menghabiskan makanan di piring pada saat makan agar tidak mubadzir, mengemil makanan sambil duduk, membaca bismillah terlebih dahulu ketika akan melakukan setiap pekerjaan yang baik dan sebagainya. Padahal kita tidak tahu, dalam kondisi apa Allah menurunkan rahmat kepada kita. Bukankah kisah seorang pelacur masuk surga disebabkan keistiqomahannya memberi minum terhadap seekor anjing sudah banyak diceritakan? Lakukanlah ibadah-ibadah yang besar, namun jangan melupakan ibadah-ibadah kecil, karena besar dan kecilnya suatu ibadah adalah hak Allah untuk mengecilkan dan membesarkannya.

Sudut Pandang Terhadap Kejadian

Sesuatu itu dapat dianggap sebagai musibah atau berkah, keuntungan atau kerugian, kegagalan atau keberhasilan. Bukan dari bentuk kejadian atau peristiwanya, melainkan dari sudut pandang kita terhadap kejadian tersebut. Oleh karena itu bisa jadi, musibah dianggap berkah, kerugian dianggap keuntungan, kegagalan dianggap keberhasilan, dan sebaliknya. Namun, yang pasti, semua yang terjadi pasti ada hikmahnya, karena tidak ada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini tanpa makna dan sia-sia.