Betapa banyak orang yang memiliki fisik yang sempurna, tetapi cacat mentalnya. Namun, tidak sedikit juga di antara manusia yang cacat fisiknya, namun sempurna mentalnya, hanya karena dia memahami benar bahwa semua manusia dianugerahkan kelebihan dan kekurangan oleh Allah SWT.
Semuanya adalah anugerah dan kesempatan. Beruntunglah mereka yang menyadarinya, dan merugilah mereka yang kerjanya hanya mengeluh, mengeluh dan mengeluh atas kekurangan-kekurangannya tanpa mau meng-up gradenya. Betapa banyak orang yang mampu berdiri tegak dan kokoh di atas pijakan kakinya, tetapi mereka hanya bertopang dagu dan tidak mampu memimpin dirinya sendiri. Mereka lebih sibuk dengan masalah-masalah dunianya, daripada sibuk dengan masalah-masalah akhirat. Karena mereka menganggap bahwa masalah (problem) merupakan halangan, rintangan dan rantai diri yang membelenggunya.
Efeknya adalah kita hanya menjadi manusia biasa tanpa mampu memberikan manfaat apapun kepada orang-orang yang ada di sekitar kita, meskipun semua orang akan berbeda cara dalam berbagi manfaat kepada banyak orang. Jika sampah saja bermanfaat bagi banyak orang karena dapat dijadikan pupuk, demikian juga kotoran yang juga dapat dijadikan pupuk, maka aneh jika manusia yang diciptakan dengan sempurna oleh Allah SWT dibandingkan makhluk lainnya, malah tidak memberikan manfaat apapun. Lalu akan dijadikan dan disamakan seperti apa mereka-mereka itu?
Dalam kehidupan ini, kita akan selalu bertemu dengan bermacam-macam persoalan (masalah), mulai dari terbit matahari sampai matahari terbenam kembali, mulai dari hal yang kecil sampai hal yang besar dan seterusnya. Masalah tersebut datang dan muncul tanpa diundang. Ini membuktikan bahwa masalah tidak dapat kita hindari dan tidak akan mampu kita jauhi. Karena semakin semangat kita menghindar dari suatu masalah, hal itu justru akan membuat kita mendapatkan masalah yang baru.
Yang perlu kita lakukan adalah mendekati masalah, agar kita mengetahui penyebabnya. Yang pada gilirannya kita dapat menyikapi masalah-masalah tersebut. Sebab, berat atau ringannya suatu masalah bukan terletak dari masalah itu sendiri, namun bagaimana sikap dan cara kita menghadapi masalah.
Masalah adalah suatu proses untuk meningkatkan kualitas diri ke arah yang lebih baik. Betapa tidak menariknya hidup ini jika kehidupan hanya dipenuhi dengan hal-hal yang menyenangkan, dan tidak diiringi dengan masalah yang tidak menyenangkan.
Hidup adalah sebuah proses untuk berubah ke arah yang lebih baik. Selama menjalani proses, banyak pilihan-pilihan yang kita hadapi. Ada kalanya pilihan kita justru menjadi masalah.
Masalah adalah karunia Allah agar kita mendapat dua pertolongan. Sebuah masalah diapit oleh dua kemudahan. Jika kita baru menemukan satu kemudahan, maka kemudahan-kemudahan yang lain akan menyusul. Tidak satu masalah pun dari masalah-masalah yang kita hadapi yang tidak disediakan jalan keluarnya. Semua masalah pasti memiliki jalan keluarnya. Kita harus selalu yakin dengan janji Allah, sehingga kita akan merasa ringan dalam menjalani kehidupan meskipun penuh dengan masalah. Berat atau ringannya suatu masalah yang kita rasakan, semua itu tergantung dari sudut pandang kita sendiri sebagai manusia. Karena sudut pandang kita itu sangat menentukan cara kita dalam menyelesaikan masalah tersebut.